MENIKMATI KEGAGALAN

MENIKMATI KEGAGALAN




 “kegagalan hanyalah peluang untuk memulai lagi secara lebih cerdik”


Allah SWT mengatakan dalam sebuah Firman “Maka sesungguhnya di balik kesulitan itu pasti ada kemudahan. Sesungguhnya dibalik kesulitan itu pasti ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai ( satu project) maka angkatlah (project) yang lain lagi. Dan kepada Tuhan mu lah kamu berharap” ( Al-Insyiroh: 5-8 )

Kegagalan adalah suatau kata yang ditakuti dan bahkan dihindari oleh banyak orang. Siapapun tentu tidak ingin mengalami kegagalan. Tapi yang menjadi pertanyaan  siapakah yang tidak pernah mengalami kegagalan? Jawabannya tentu saja tidak ada. Semua orang pasti pernah mengalami kegagalan dalam beberapa hal dihidupnya.

Kegagalan sering kali membuat manusia merasa dirinya tidak berarti dan juga kehilangan semangat untuk menjalani hidup bahkan menyiksakan rasa traumatik dalam diri manusia, sehingga tidak heran jika manusia lebih memilih jalan aman demi menghindari kegagalan itu sendiri.

kegagalan bisa datang kapan saja, dimana saja dan kapan saja tanpa diminta. Mungkin saat ini kegagalan sedang berjalan mendekat ke arah anda. Tak perlu takut dan khawatir, cukup siapkan mental, karena saat kegagalan sedang di pihak anda, Allah sedang menguji anda lewat kegagalan tersebut. Mungkin saja setelah kegagalan itu akan ada keberhasilan-keberhasilan yang menghampiri anda.



Kegagalan Memang Harus Terjadi

Saya yakin Anda juga memahami betul bahwa kegagalan itu adalah bagian tak terpisahkan dari sebuah keberhasilan. Bahwa setiap orang yang sedang berusaha, pasti pernah merasakan kegagalan. Tetapi mungkin anda sama seperti saya, ketika menemukan kegagalan rasanya tidak semudah memahami kegagalan secara teori. Saat kita diterpa kerugian, kebangkrutan, penolakan, penilaian buruk, hingga di PHK, rasanya semuanya sudah berakhir dan kita merasa tidak layak untuk mendapatkan apa yang kita inginkan.

Jangankan manusia biasa, Rasulullah pun pernah menemui kegagalan pada hidupnya, ketika hendak berdakwah di Thaif, Rasulullah di tolak mentah-mentah oleh masyarakat Thaif. Tidak hanya itu, masyarakat Thaif mencerca dan mencaci ajakan Rasulullah. Bahkan yang paling parah, mereka melempari tubuh Rasulullah dengan batu dan kerikil bak seorang penjahat. Hingga tubuh Beliau mengeluarkan darah.

Gagal bukan akhir dari segalanya. Itu pasti. Oleh karena itu, tidak bijak apabila kita menghukum diri dengan berdiam diri tampa mau bangkit setelah mendapatkan kegagalan. Kegagalan sejatinya adalah tempat kita belajar. Sehingga, ketika kita menghadapi kegagalan, jangan jadikan ia sebagai aib yang memalukan. Justru,kegagalan memberikan bukti bahwa kita adalah manusia biasa. Manusia melakukan kesalahan, hanya saja bagaimana kita bangkit setelah kegagalan itu terjadi.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kangker Mata

ISI HATI ANAK RANTAU KEPADA ORANG TUA

MELAKSANAKAN AMANAH ORANG TUA